Semarang – Memperoleh pendidikan merupakan hak setiap warga negara, termasuk anak dari keluarga miskin.
Namun seringkali fasilitas maupun bantuan yang diberikan kepada masyarakat tidak mampu jauh dari layak atau jelek.
Karenanya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya memajukan pendidikan melalui pelayanan dan fasilitas berkualitas untuk warga miskin.
“SMK Jateng ini adalah sekolah yang menjadi mimpi saya. Karena yang terjadi di negeri kita, biasanya mereka yang tidak mampu akan mendapatkan fasilitas atau bantuan dari negara tetapi jelek,” ujar Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP saat menjadi pembicara kunci pada “BUMN Menginspirasi 2016” dalam rangka HUT ke-79 Perum LKBN Antara, di SMKN Jateng, Kamis (8/12).
Dengan adanya SMKN yang berdiri sejak 2014 ini, lanjut dia, para siswa miskin tapi berprestasi di bidang akademik yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah, dapat menempuh pendidikan yang semuanya gratis lengkap dengan fasilitas yang baik dan memadai.
Termasuk kebutuhan pakaian, sepatu, maupun peralatatan sekolah, dan kebutuhan sehari-hari para siswa, ditanggung Pemerintah Provinsi Jateng.
“Kita masih punya banyak PR. Terima kasih banyak BUMN bersinergi dan menginpsirasi, sehingga ketika negara tidak mampu karena budget tidak mencukupi maka dibantu oleh BUMN.
Daripada untuk golf berhadiah mobil mewah, bagaimana kalau hole in one-nya untuk bantu satu sekolah, rumah sakit, atau beasiswa. Itu golfnya ibadah, cinta tanah, dan peduli,” kata Ganjar.
Menurutnya, program wajib belajar sembilan sudah digalakkan pemerintah selama bertahun-tahun.
Tetapi dalam pelaksanaannya masih menghadapi berbagai kendala. Antara lain faktor kemiskinan, lokasi sekolah jauh atau sulit terjangkau, serta minimnya sarana prasarana. Sehingga butuh keterlibatan pihak lain termasuk BUMN untuk turut memajukan pendidikan bermutu di Jawa Tengah.
Selain mendapatkan pendidikan, tidak kalah penting adalah menanamkan pribadi memesona kepada generasi bangsa. Pribadi memesona yaitu berintegritas, moralitas, cinta orangtua, hormat kepada orang tua dan guru, serta cinta negara.
“Anak-anak harus bisa membangun karakter masing-masing. Negeri ini esok yang menentukan kalian. Kelak anak-anak ini ada yang jadi presiden, gubernur, guru, direksi BUMN, TNI, maupun Polri.
Maka sekarang kalian harus punya intergritas, jujur, karena kalau tidak memiliki mental seperti itu maka semua yang dicita-citakan tidak akan terwujud,” tandas mantan anggota DPR RI ini.
Para lulusan perdana SMKN Jateng pada 2017, lanjut dia, akan terserap di berbagai sektor usaha baik di dalam maupun luar negeri.
Bahkan pihaknya telah menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan, termasuk dengan perusahaan di Jerman dan beberapa negara tetangga.
“Dari tahun ke tahun saya mempunyai harapan. Jerman mengajak kerja sama dan Presiden Jokowi menindaklanjuti bahwa Jateng yang paling siap. Anak anak ini (siswa SMKN Jateng) yang kita siapkan dengan SDM berkualitas,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, gubernur berharap Perum LKBN Antara sebagai BUMN dengan lini bisnis utama di bidang informasi dan komunikasi, menjadi lem atau perekat bangsa. Beritanya diharapkan informasi, edukatif, mencerdaskan, dan cover both side.
“Ini yang kemudian menjadi contoh media yang objektif, semakin menginspirasi, serta mengajari rakyat yang baik, mempunyai budi pekerti dan cinta tanah air,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Biro Jawa Tengah Perum LKBN Antara Achmad Zaenal mengatakan, memajukan pendidikan dan penanaman nilai nasionalisme menjadi kewajiban bersama.
Termasuk BUMN yang dalam operasinya tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga mampu mendorong generasi muda berkarya lebih unggul.
Seusai memberikan sambutan di hadapan direksi BUMN dan BUMD serta seratusan siswa SMKN Jateng, gubernur meninjau kondisi gedung dan beragam kegiatan para siswa, dilanjutkan penanaman pohon di lingkungan SMKN Jawa Tengah.
Dalam BUMN Menginspirasi 2016 itu juga digelar talkshow dengan narasumber perwakilan sejumlah BUMN, antara lain PT Pertamina, PT KAI dan Bank Jateng.
